
Prof. Muhammad Yusuf Sakr
memaparkan bahwa tugas bagian otak yang ada di ubun-ubun manusia adalah
mengarahkan perilaku seseorang. “Kalau orang mau berbohong, maka keputusan
diambil di frontal lobe yang bertepatan dengan dahi dan ubun-ubunnya. Begitu
juga, kalau ia mau berbuat salah, maka keputusan juga terjadi di ubun-ubun.”
Kemudian ia memaparkan
masalah ini menurut beberapa pakar ahli. Di antaranya adalah Prof. Keith L More
yang menegaskan bahwa ubun-ubun merupakan penanggungjawab atas
pertimbangan-pertimbangan tertinggi dan pengarah perilaku manusia. Sementara
organ tubuh hanyalah prajurit yang melaksanakan keputusan-keputusan yang
diambil di ubun-ubun.
Karena itu, undang-undang di
sebagian negara bagian Amerika Serikat menetapkan sanksi gembong penjahat yang
merepotkan kepolisian dengan mengangkat bagian depan dari otak (ubun-ubun)
karena merupakan pusat kendali dan instruksi, agar penjahat tersebut menjadi
seperti anak kecil penurut yang menerima perintah dari siapa saja.
Dengan mempelajari susunan
organ bagian atas dahi, maka ditemukan bahwa ia terdiri dari salah satu tulang
tengkorak yang disebut frontal bone. Tugas tulang ini adalah melindungi salah
satu cuping otak yang disebut frontal lobe. Di dalamnya terdapat sejumlah pusat
neorotis yang berbeda dari segi tempat dan fungsinya.
Lapisan depan merupakan
bagian terbesar dari frontal lobe, dan tugasnya terkait dengan pembentukan
kepribadian individu. Ia dianggap sebagai pusat tertinggi di antara pusat-pusat
konsentrasi, berpikir, dan memori. Ia memainkan peran yang terstruktur bagi
kedalaman sensasi individu, dan ia memiliki pengaruh dalam menentukan inisiasi
dan kognisi.
Lapisan ini berada tepat di
belakang dahi. Maksudnya, ia bersembunyi di dalam ubun-ubun. Dengan demikian,
lapisan depan itulah yang mengarahkan sebagian tindakan manusia yang
menunjukkan kepribadiannya seperti kejujuran dan kebohongan, kebenaran dan
kesalahan, dan seterusnya. Bagian inilah yang membedakan di antara sifat-sifat
tersebut, dan juga memotivasi seseorang untuk bernisiatif melakukan kebaikan
atau kejahatan.
Ketika Prof. Keith L Moore
melansir penelitian bersama kami seputarmukjizat ilmiah dalam ubun-ubun pada
semintar internasional di Kairo ,
ia tidak hanya berbicara tentang
fungsi frontal lobe dalam otak (ubun-ubun) manusia. Bahkan, pembicaraan
merembet kepada fungsi ubun-ubun pada otak hewan dengan berbagai jenis. Ia
menunjukkan beberapa gambar frontal lobe sejumlah hewan seraya menyatakan,
“Penelitian komparatif terhadap anatomi manusia dan hewan menunjukkan kesamaan
fungsi ubun-ubun.
Ternyata, ubun-ubun
merupakan pusat kontrol dan pengarauh pada manusia, sekaligus pada hewan yang
memiliki otak. Seketika itu, pernyataan Prof. Keith mengingatkan saya tentang
firman Allah, “Tidak ada suatu binatang melata pun melainkan Dia-lah yang
memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus.” (Hud:
56)
Beberapa hadits Nabi SAW
yang bericara tentang ubun-ubun, seperti doa Nabi SAW, “Ya Allah, sesungguhnya
aku adalah hamba-Mu, anak hamba laki-laki-Mu dan anak hamba perempuan-Mu,
ubun-ubunku ada di tangan-Mu…”
Juga seperti doa Nabi SAW,
“Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan setiap sesuatu yang Engkau pegang
ubun-ubunnya…”
Juga seperti sabda Nabi SAW,
“Kuda itu diikatkan kebaikan pada ubun-ubunnya hingga hari Kiamat.”
Apabila kita menyandingkan
makna nash-nash di atas, maka kita menyimpulkan bahwa ubun-ubun merupakan
pusat kontrol dan pengendali perilaku manusia, dan juga perilaku hewan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar